Belantara Learning Series Eps. 4: Restorasi Ekosistem untuk Pelestarian Satwa Liar
LPPM UNPAK — Belantara Foundation bekerjasama dengan Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak), LPPM Unpak, Fakultas Biologi Universitas Nasional, LPPM Universitas Nasional (Unas), Rainforest Rising dan PT REKI kembali menyelenggarakan Webinar Nasional Belantara Learning Series Episode 4 (#BLSEPS4) pada Kamis, 4 Agustus 2022 melalui aplikasi zoom dan juga siaran langsung YouTube Belantara Foundation pada pukul 08.30-12.30 WIB.
Belantara Learning Series (BLS) merupakan program peningkatan kapasitas yang diinisiasi oleh Belantara Foundation berkolaborasi dengan berbagai institusi pemerintahan maupun LSM lingkungan lainnya.
BLS diperuntukkan untuk mahasiswa, praktisi, peneliti tahap awal, jurnalis serta staf pengelolaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Program BLS juga mendukung upaya perlindungan dan restorasi hutan, penelitian, pemberdayaan masyarakat, dan juga aksi iklim.
Bersamaan dengan dirayakannya momentum Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) pada 10 Agustus mendatang, perayaan #GlobalTigerDay pada 29 Juli lalu, menyusul perayaan Hari Gajah dan juga Hari Orangutan sedunia pada 12 dan 19 Agustus mendatang, BLS kali ini mengangkat topik "Restorasi Ekosistem untuk Pelestarian Satwa Liar”.
Ekosistem yang sehat merupakan kunci untuk melestarikan satwa liar, mengurangi laju kepunahan keanekaragaman hayati, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Ekosistem yang sehat juga turut berperan penting dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, meningkatkan stok karbon, melestarikan biodiversitas, membantu pengayaan koridor satwa dan menyediakan sumber pakan atau satwa pakan, pengelolaan dan konservasi keanekaragaman hayati terutama satwa liar terancam punah seperti harimau, gajah dan orangutan.
Dr. Dolly Priatna menyebut, seperti diketahui, saat ini harimau sumatra, gajah sumatra dan orangutan statusnya kritis atau sangat terancam punah (critically endangered) menurut IUCN.
Merestorasi habitat mereka merupakan salah satu langkah tepat dan mendesak untuk dilakukan secara bersama guna membantu menekan laju kepunahan keanekaragaman hayati, terutama ketiga spesies kharismatik yang juga dilindungi oleh Pemerintah Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Pakuan, Prof. Dr. rer. pol. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc. mengatakan pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan konservasi dan restorasi sangat dibutuhkan.
Teknologi dapat membantu dalam melindungi serta mengamankan plasma nutfah dan material genetik satwa liar yang berstatus terancam kritis dari kepunahan.
Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, MS. , Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University menambahkan, ancaman perubahan iklim semakin nyata terhadap lingkungan hidup satwa liar, terutama terjadinya kekeringan, kebakaran hutan dan lahan menyebabkan berkurangnya sumber air, tempat berkubang, sumber pakan, kematian pohon tidur, sarang, dan istirahat.
Menurutnya, diperlukan percepatan restorasi habitat dengan spesies lokal yang tahan kekeringan dan tahan api, serta teknik konservasi tanah dan air dengan teknologi pengaturan aliran air, dam, dan embung.
Pada kegiatan zoom Belantara Learning Series Eps. 4 ini diikuti oleh sekitar 500 peserta.